Duración (0,00389 segundos)
  • Resultado: ( 1
  • para 10
  • de 14
  • )
#1

Interpretation of ( Ash-Shu'araa 56 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sesungguhnya kita semua, seperti biasanya, senantiasa waspada dan siaga serta selalu dapat menyelesaikan masalah." ] - Interpretation of ( Ash-Shu'araa 56 )

[ وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ ] - الشعراء 56

Acerca de la traducción Aya | 2988 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#2

Interpretation of ( Ash-Shu'araa 11 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Datangilah kaum Fir'aun itu, karena mereka selalu melakukan kezaliman. Sungguh mereka adalah orang-orang yang aneh! Bagaimana mungkin mereka tidak takut dan waspada akan akibat buruk dari kezaliman yang mereka lakukan?" ] - Interpretation of ( Ash-Shu'araa 11 )

[ قَوْمَ فِرْعَوْنَ أَلَا يَتَّقُونَ ] - الشعراء 11

Acerca de la traducción Aya | 2943 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#3

Interpretation of ( Al-Muddathir 36 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan. ] - Interpretation of ( Al-Muddathir 36 )

[ نَذِيرًا لِلْبَشَرِ ] - المدثر 36

Acerca de la traducción Aya | 5531 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#4

Interpretation of ( Al-Muddathir 35 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan. ] - Interpretation of ( Al-Muddathir 35 )

[ إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ ] - المدثر 35

Acerca de la traducción Aya | 5530 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#5

Interpretation of ( Al-Muddathir 34 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan. ] - Interpretation of ( Al-Muddathir 34 )

[ وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ ] - المدثر 34

Acerca de la traducción Aya | 5529 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#6

Interpretation of ( Al-Muddathir 33 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan. ] - Interpretation of ( Al-Muddathir 33 )

[ وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ ] - المدثر 33

Acerca de la traducción Aya | 5528 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#7

Interpretation of ( Al-Muddathir 32 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan. ] - Interpretation of ( Al-Muddathir 32 )

[ كَلَّا وَالْقَمَرِ ] - المدثر 32

Acerca de la traducción Aya | 5527 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#8

Interpretation of ( An-Nisa' 101 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Salat adalah suatu kewajiban yang kokoh dan tidak dapat gugur dengan alasan bepergian. Namun, meskipun tetap berkewajiban melaksanakan salat, seseorang yang sedang dalam perjalanan boleh memendekkan (mengqasar) salatnya. Maka, bila ada orang yang bepergian dan takut diserang oleh orang-orang kafir, ia boleh menyingkat salatnya, sehingga salat empat rakaat menjadi dua rakaat. Waspada terhadap orang-orang kafir adalah suatu keharusan, sebab mereka adalah musuh orang-orang Islam. ] - Interpretation of ( An-Nisa' 101 )

[ وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا ] - النساء 101

Acerca de la traducción Aya | 594 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#9

Interpretation of ( Al-Qasas 18 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Akibat perbuatannya itu, selama di negeri Mesir Mûsâ dihantui rasa takut sehingga ia harus selalu waspada akan keburukan yang sewaktu-waktu menimpanya, lantaran membunuh orang Mesir. Saat itu, Mûsâ berjumpa lagi dengan orang Banû Isrâ'îl yang dahulu pernah meminta pertolongan padanya. Kali ini, orang itu kembali meminta bantuan Mûsâ untuk menolongnya melawan orang Mesir yang lain. Tapi ia kemudian dihardik Mûsâ sambil berkata, "Kamu benar-benar keterlaluan dan tersesat. Lagi-lagi kamu mengulangi perbuatanmu yang lalu dan kamu memaksaku kembali untuk menolongmu." ] - Interpretation of ( Al-Qasas 18 )

[ فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ قَالَ لَهُ مُوسَى إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ ] - القصص 18

Acerca de la traducción Aya | 3270 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian
#10

Interpretation of ( An-Nisa' 94 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sikap berhati-hati dan waspada dalam perang agar tidak terjadi pembunuhan terhadap orang Muslim, adalah suatu keharusan. Apabila kalian pergi berperang di jalan Allah, maka telitilah terlebih dahulu siapa orang yang akan diperangi. Apakah mereka telah memeluk Islam, atau masih dalam keadaan musyrik. Janganlah kalian mengatakan, "Kamu bukan orang Muslim," kepada orang yang berucap salam atau isyarat damai, hanya karena kalian menginginkan harta rampasan. Terimalah ucapan salam perdamaian mereka. Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan harta yang banyak kepada kalian. Dan kalian, wahai orang-orang Mukmin, dulu juga berada dalam kekufuran, kemudian Allah menunjuki kalian. Maka telitilah orang-orang yang kalian temui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan Dia akan mengadakan perhitungan dengan kalian sesuai dengan ilmu-Nya. ] - Interpretation of ( An-Nisa' 94 )

[ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا ] - النساء 94

Acerca de la traducción Aya | 587 Autor | Muhammad Quraish Shihab et al. Idioma | Indonesian