Ayas
Traductions
French
العربيّة
English
Bahasa Indonesia
日本語
Kurdish
Malay
Malayalam
Türkçe
español
Português
Recherche rapide
Temps d'exécution (0,00422 secondes)
Résultats: ( 31
vers 35
de 35
)
«
1
2
3
4
#32
Interprétation de
( Ghafir 1 )
dans Indonesian par Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[40
~
GHAFIR
(MAHA
PENGAMPUN)
Pendahuluan:
Makkiyyah,
85
ayat
~
Seperti
halnya
beberapa
surat
lain,
surat
ini
diawali
dengan
dua
huruf
eja
yang
dilanjutkan
dengan
menyebutkan
posisi
al-Qur'ân
yang
diturunkan
dari
Sang
Mahaperkasa,
Maha
Mengetahui,
Maha
Pengampun
semua
dosa,
Maha
Penerima
tobat,
Tuhan
yang
siksa-Nya
teramat
pedih
dan
yang
memiliki
karunia.
Setelah
itu,
surat
ini
mengajak
kita
untuk
mengesakan
Tuhan
dan
jangan
sampai
tertipu
dengan
kekuasaan
yang,
bisa
jadi,
ada
pada
orang-orang
kafir.
Mereka,
orang-orang
kafir
itu,
kemudian
diajak
untuk
mengingat
kembali
nasib
yang
diderita
bangsa-bangsa
sebelum
mereka.
Kemudian,
setelah
itu,
disebut
pula
tentang
malaikat-malaikat
yang
memikul
arasy
Tuhan
sambil
bertasbih
dan
bertahmid,
dan
ihwal
orang-orang
kafir
yang
mendapat
murka
Allah.
Pada
lebih
dari
satu
tempat,
surat
ini
berbicara
tentang
tanda-tanda
kemahakuasaan
Allah
yang
terdapat
pada
diri
kita,
langit,
bumi
dan
nikmat-nikmat
dan
karunia-Nya.
Di
samping
itu,
dalam
surat
ini
Allah
mengajak
kita,
melalui
beberapa
ayat,
untuk
beribadah
hanya
kepada-Nya.
Di
antaranya
adalah
ayat-ayat.
yang
maknanya
berbunyi:
"Oleh
karena
itu,
sembahlah
Allah
dengan
memurnikan
ibadah
hanya
kepada-Nya";
"Dan
Tuhan
berfirman,
'Berdoalah
kepada-Ku,
pasti
kalian
akan
Aku
kabulkan'";
"Itulah
Allah,
Tuhan
kalian,
Pencipta
segala
sesuatu.
Tidak
ada
Tuhan
selain
Dia".
Pada
bagian
lain,
surat
ini
juga
mengingatkan
kita
tentang
hari
kiamat
melalui
ayat
yang
maknanya
berbunyi:
"Berilah
peringatan
kepada
mereka
tentang
hari
yang
dekat
(kiamat),
ketika
hati
menjadi
sesak
sampai
ke
kerongkongan
karena
menahan
sedih."
Sedikit
kisah
mengenai
Mûsâ
a. s.
bersama
Fir'aun
dan
kaumnya,
terutama
sekali
kisah
tentang
pengikut
Fir'aun
yang
beriman,
juga
disinggung
dalam
surat
ini.
Terakhir,
surat
ini
diakhiri
dengan
ajakan
kepada
umat
manusia
untuk
berjalan
menjelajahi
bumi,
agar
dapat
mengambil
pelajaran
dari
pengalaman
bangsa-bangsa
sebelumnya,
seperti,
misalnya,
menyangkut
persoalan
bagaimana
mereka
tertipu
oleh
pengetahuan
mereka
sendiri
yang
kemudian
berakhir
dengan
buruk.
Nah,
ketika
mereka
tertimpa
azab
Allah,
mereka
berkata,
"Sekarang
kami
beriman
kepada
Allah
dan
mengingkari
semua
yang
dulu
kami
anggap
sebagai
sekutu-sekutu-Nya."
Tetapi,
sayang,
pernyataan
iman
mereka
itu
telah
terlambat.
Sebab,
"Keimanan
mereka
tidak
berguna
lagi
ketika
mereka
melihat
siksa
Kami".
Itu
semua
merupakan
ketentuan
Allah
(sunnatullâh)
yang
berlaku
pada
makhluk
ciptaan-Nya.
Dan
kita
tidak
akan
menemukan
perubahan
pada
sunnatullâh.
Maka,
ketika
siksaan
itu
telah
datang,
orang-orang
kafir
akan
sangat
merugi.]]
Hâ,
Mîm,
adalah
huruf-huruf
eja
yang
mengawali
surat
ini,
seperti
halnya
cara
al-Qur'ân
dalam
mengawali
beberapa
surat
lainnya,
yang
merupakan
isyarat
bahwa
kitab
suci
al-Qur'ân
ini
menggunakan
bahasa
yang
sama
dengan
bahasa
yang
digunakan
orang-orang
Arab.
Namun
demikian,
mereka
tidak
mampu
membuat
sesuatu
yang
serupa.
]
-
Interprétation de ( Ghafir 1 )
[
حم
]
-
غافر 1
Concernant la traduction
Ayah | 4134
Auteur | Muhammad Quraish Shihab et al.
Langue | Indonesian
#33
Interprétation de
( Fussilat 1 )
dans Indonesian par Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[41
~
FUSHSHILAT
(AYAT-AYAT
TERPERINCI)
Pendahuluan:
Makkiyyah,
54
ayat
~
Dalam
surat
yang
diawali
dengan
huruf-huruf
Arab
yang
dibaca
secara
eja--seperti
banyak
terdapat
pada
surat-surat
lain
dalam
al-Qur'ân--pertama-tama
disinggung
masalah
al-Qur'ân
yang
di
antara
isinya
adalah
kabar
gembira
dan
ancaman.
Disinggung
pula,
setelah
itu,
sikap
orang
musyrik
yang
berpaling
dan
memusuhi
seruan
al-Qur'ân,
dan
sikap
Rasulullah
yang
tetap
teguh
menghadapi
mereka
dengan
mengatakan,
"Aku
hanyalah
seorang
manusia
seperti
kalian
yang,
melalui
wahyu,
diberitahu
bahwa
Tuhan
kalian
adalah
Mahaesa.
Dari
itu,
luruslah
kalian,
dan
mohonlah
ampunan
kepada-Nya!"
Pada
bagian
lain
terdapat
peringatan
bagi
orang-orang
musyrik
mengenai
tanda-tanda
kekuasaan
Allah
yang
terdapat
dalam
penciptaan
langit
dan
bumi.
.
Kemudian
diikuti,
secara
berturut-turut,
dengan
ancaman
azab
yang
meyiksa
bangsa-bangsa
yang
terdekat
dengan
mereka,
yaitu
bangsa
Ad
dan
Tsamûd,
dan
gambaran
tentang
hari
kiamat.
Pada
hari
itu,
menurut
surat
ini,
pendengaran,
penglihatan
dan
kulit
mereka
menjadi
saksi
atas
perbuatan-perbuatan
yang
pernah
mereka
lakukan.
Hari
itu
merupakan
hari
saat
terjadi
perdebatan
antara
orang
musyrik
itu
dengan
anggota-anggota
badan
mereka.
Dan
seperti
tersebut
dalam
surat
ini,
selanjutnya
para
pengikut
orang
musyrik,
pada
hari
itu
akan
mengatakan,
"Ya
Tuhan
kami,
perlihatkanlah
kepada
kami
para
jin
dan
manusia
yang
telah
menyesatkan
kami.
Mereka
akan
kami
injak-
injak
di
bawah
telapak
kaki
kami
hingga
menjadi
golongan
yang
paling
rendah."
Pada
bagian
selanjutnya,
setelah
pembicaraan
mengenai
orang-orang
musyrik
di
atas,
surat
ini
berbicara
tentang
orang-orang
Mukmin.
Hal
itu
sesuai
dengan
metode
al-Qur'ân
yang
setiap
kali
berbicara
mengenai
ihwal
orang-orang
kafir
selalu
disertai
dengan
pembicaraan
mengenai
orang-orang
Mukmin.
Orang-orang
yang
berkata,
"Tuhan
kami
adalah
Allah,"
kemudian
beristikamah.
Setelah
pemaparan
dua
kelompok
manusia
itu--Mukmin
dan
kafir--surat
ini
kemudian
mengadakan
perbandingan
antara
yang
baik
dan
yang
buruk,
yaitu
bahwa
"kebaikan
tidak
sama
dengan
keburukan".
Pembicaraan
kemudian
beralih
dengan
mengarahkan
pandangan
kita
kepada
tanda-tanda
kekuasaan
Allah
dalam
membangkitkan
dan
menghidupkan
orang
mati;
ancaman
keras
kepada
orang
yang
menyelewengkan
ayat-ayat
Allah;
keterangan
bahwa
al-Qur'ân,
yang
diturunkan
oleh
Sang
Mahabijaksana
dan
Maha
Terpuji,
ini
tidak
pernah
salah;
dan
keterangan
bahwa
misi
yang
dibawa
Nabi
Muhammad
bukan
merupakan
hal
baru.
Dalam
surat
ini,
secara
singkat
disebut
pula
salah
satu
tabiat
manusia,
yaitu
apabila
mendapat
nikmat
dari
Allah
ia
berpaling
dari
kebenaran,
dan
apabila
mendapat
kesusahan
ia
berdoa
sangat
panjang.
Surat
ini
ditutup
dengan
dua
hal
penting.
Pertama,
isyarat
tentang
kedudukan
al-Qur'ân
yang
berisi
kebenaran
yang
tak
diragukan
lagi.
Hal
ini
dapat
kita
pahami
melalui
ayat
53:
"Kami
akan
memperlihatkan
kepada
mereka
tanda-tanda
kemahakuasaan
Kami,
di
segala
ufuk
dan
pada
diri
mereka,
sehingga
akan
jelas
bagi
mereka
bahwa
hal
itu
adalah
benar."
Kedua,
bahwa
sikap
orang-orang
kafir
itu
disebabkan
oleh
keragu-raguan
akan
kebangkitan
yang
terdapat
pada
ayat
54:
"Mereka
sungguh-
sungguh
berada
dalam
keraguan
tentang
hari
perteman
mereka
dengan
Tuhan.
Ingatlah,
bahwa
Allah
Maha
Meliputi
segala
sesuatu."]]
Hâ,
mîm
merupakan
dua
huruf
eja
Arab
yang
banyak
dipakai
dalam
pembukaan
beberapa
surat
al-Qur'ân
untuk
menggugah
perhatian
orang
yang
mendengarnya,
di
samping
sebagai
salah
satu
bukti
kemukjizatan
al-Qur'ân.
]
-
Interprétation de ( Fussilat 1 )
[
حم
]
-
فصلت 1
Concernant la traduction
Ayah | 4219
Auteur | Muhammad Quraish Shihab et al.
Langue | Indonesian
#34
Interprétation de
( Ash-Shura 2 )
dans Indonesian par Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[42
~
ASY-SYURA
(MUSYAWARAH)
Pendahuluan:
Makkiyyah
53
ayat
~
Surat
Makkiyyah
yang
berisi
53
ayat
ini
dinamakan
al-syûrâ--berarti
'musyawarah'--untuk
merangsang
umat
Islam
agar
selalu
berpegang
pada
prinsip
musyawarah
dalam
mengatur
segala
macam
urusan
kehidupannya.
Hal
itu
diharapkan
bisa
mewujudkan
keadilan
dan
kebenaran.
Secara
umum,
surat
ini
mencakup
banyak
masalah
agama
dan
bukti-bukti
keimanan.
Diawali
dengan
pembicaraan
secara
singkat
mengenai
al-Qur'ân
yang
merupakan
wahyu
dari
Allah,
membantah
berbagai
hujatan
orang-orang
kafir,
dan
banyak
memberikan
penawar
hati
kepada
Nabi
Muhammad
saw.
Selanjutnya,
surat
ini
menerangkan
betapa
besarnya
kekuasaan
dan
kekuatan
Allah
yang
menurunkan
al-Qur'ân
itu.
Tetapi,
kendati
disertai
bukti-bukti
yang
dengan
jelas
menunjukkan
bahwa
al-Qur'ân
berasal
dari
Allah,
dapat
kita
ketahui,
melalui
bagian
selanjutnya,
bahwa
ternyata
kebanyakan
orang
masih
saja
mengingkarinya.
Setelah
itu,
disebutkan
pula
penegasan
kekuasaan
Allah
atas
segala
sesuatu
dan
keterangan
mengenai
kesatuan
misi
semua
syariat
yang
pernah
ada.
Hal
itu
kemudian
diikuti
dengan
keterangan
tentang
orang-orang
yang
mengingkarinya
dan
panduan
kitab-kitab
samawi
menuju
kebenaran,
berikut
kecaman
terhadap
sejarah
dan
perselisihan
orang-orang
musyrik
dalam
menyikapi
kebenaran
itu
secara
tidak
benar.
Surat
ini
kemudian
membicarakan
permintaan
orang-orang
yang
melakukan
pendustaan,
dengan
nada
mengejek,
agar
siksaan
yang
diancamkan
kepada
mereka
itu
dipercepat.
Pembicaraan
selanjutnya
beralih
kepada
hal-hal
yang
harus
dilakukan
oleh
orang
yang
menyeru
kepada
agama,
sifat
lemah-lembut
Allah
kepada
hamba-hamba-Nya,
dan
peringatan
untuk
mereka
agar
tidak
tenggelam
dalam
kesenangan
dunia.
Dalam
bagian
selanjutnya,
surat
ini
menerangkan
buruknya
keadaan
orang-orang
kafir,
dan
baiknya
keadaan
orang-orang
yang
Mukmin
di
akhirat
kelak.
Diteruskan,
kemudian,
dengan
pembicaraan
mengenai
tuduhan
para
pendusta
bahwa
komposisi
al-Qur'ân
adalah
ciptaan
Rasulullah
saw.
Padahal,
mereka
sendiri
tidak
mampu
membuat
sesuatu
yang
serupa
dengan
surat
al-Qur'ân
yang
paling
pendek
sekalipun.
Selanjutnya,
secara
berturut-
turut
disebutkan
bahwa
Allah
menerima
pertobatan
orang-orang
Mukmin,
hikmah
pembagian
rezeki
menurut
ukuran
yang
sangat
teliti.
Bagaimana,
misalnya,
Allah
tidak
membuat
semua
orang
menjadi
kaya
raya
karena,
dengan
begitu,
mereka
semua
akan
sombong.
Begitu
juga
sebaliknya,
Allah
juga
tidak
membuat
semua
orang
menjadi
miskin
karena,
jika
demikian,
mereka
semua
akan
menderita.
Ada
yang
dijadikan
kaya
dan
ada
pula
yang
dijadikan
miskin.
Setelah
itu
semua,
surat
ini
berturut-turut
menerangkan
betapa
besarnya
manfaat
hujan,
penjelasan
tentang
bukti-bukti
kekuasaan
Allah
di
alam
raya,
dan
penjelasan
bahwa
setiap
musibah
yang
terjadi
di
dunia
disebabkan
oleh
perbuatan
maksiat.
Kemudian
disebutkan
sekali
lagi,
kali
ini
dengan
gaya
yang
berbeda,
penjelasan
tentang
keadaan
masing-masing
dari
kelompok
Mukmin
dan
pelaku
pendustaan
di
akhirat,
bahwa
para
pendusta
itu
akan
sangat
terhina.
Hal
ini
lalu
diikuti
dengan
anjuran
untuk
bergegas
melakukan
kebaikan
selagi
belum
habis
kesempatan,
sebelum
selanjutnya
memberikan
penawar
hati
kepada
Nabi
Muhammad
saw.
Terakhir,
surat
ini
menjelaskan
kekuasaan
Allah
untuk
memberi
anak
perempuan,
laki-laki,
kedua-duanya,
atau
bahkan
untuk
tidak
memberi
anak
sama
sekali
kepada
siapa
saja
yang
Dia
kehendaki.
Disebutkan
pula
cara-cara
Allah
dalam
berbicara
dengan
para
nabi-Nya.
Akhirnya
surat
ini
ditutup
dengan
penjelasan
tentang
jalan
yang
benar
dan
lurus
yang
harus
diikuti.]]
Hâ,
Mîm.
'Ain,
Sîn,
Qâf.
Seperti
gaya
al-Qur'ân
dalam
mengawali
beberapa
suratnya,
surat
ini
pun
diawali
dengan
lima
huruf
fonemis.
]
-
Interprétation de ( Ash-Shura 2 )
[
عسق
]
-
الشورى 2
Concernant la traduction
Ayah | 4274
Auteur | Muhammad Quraish Shihab et al.
Langue | Indonesian
#35
Interprétation de
( Ash-Shura 1 )
dans Indonesian par Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[42
~
ASY-SYURA
(MUSYAWARAH)
Pendahuluan:
Makkiyyah
53
ayat
~
Surat
Makkiyyah
yang
berisi
53
ayat
ini
dinamakan
al-syûrâ--berarti
'musyawarah'--untuk
merangsang
umat
Islam
agar
selalu
berpegang
pada
prinsip
musyawarah
dalam
mengatur
segala
macam
urusan
kehidupannya.
Hal
itu
diharapkan
bisa
mewujudkan
keadilan
dan
kebenaran.
Secara
umum,
surat
ini
mencakup
banyak
masalah
agama
dan
bukti-bukti
keimanan.
Diawali
dengan
pembicaraan
secara
singkat
mengenai
al-Qur'ân
yang
merupakan
wahyu
dari
Allah,
membantah
berbagai
hujatan
orang-orang
kafir,
dan
banyak
memberikan
penawar
hati
kepada
Nabi
Muhammad
saw.
Selanjutnya,
surat
ini
menerangkan
betapa
besarnya
kekuasaan
dan
kekuatan
Allah
yang
menurunkan
al-Qur'ân
itu.
Tetapi,
kendati
disertai
bukti-bukti
yang
dengan
jelas
menunjukkan
bahwa
al-Qur'ân
berasal
dari
Allah,
dapat
kita
ketahui,
melalui
bagian
selanjutnya,
bahwa
ternyata
kebanyakan
orang
masih
saja
mengingkarinya.
Setelah
itu,
disebutkan
pula
penegasan
kekuasaan
Allah
atas
segala
sesuatu
dan
keterangan
mengenai
kesatuan
misi
semua
syariat
yang
pernah
ada.
Hal
itu
kemudian
diikuti
dengan
keterangan
tentang
orang-orang
yang
mengingkarinya
dan
panduan
kitab-kitab
samawi
menuju
kebenaran,
berikut
kecaman
terhadap
sejarah
dan
perselisihan
orang-orang
musyrik
dalam
menyikapi
kebenaran
itu
secara
tidak
benar.
Surat
ini
kemudian
membicarakan
permintaan
orang-orang
yang
melakukan
pendustaan,
dengan
nada
mengejek,
agar
siksaan
yang
diancamkan
kepada
mereka
itu
dipercepat.
Pembicaraan
selanjutnya
beralih
kepada
hal-hal
yang
harus
dilakukan
oleh
orang
yang
menyeru
kepada
agama,
sifat
lemah-lembut
Allah
kepada
hamba-hamba-Nya,
dan
peringatan
untuk
mereka
agar
tidak
tenggelam
dalam
kesenangan
dunia.
Dalam
bagian
selanjutnya,
surat
ini
menerangkan
buruknya
keadaan
orang-orang
kafir,
dan
baiknya
keadaan
orang-orang
yang
Mukmin
di
akhirat
kelak.
Diteruskan,
kemudian,
dengan
pembicaraan
mengenai
tuduhan
para
pendusta
bahwa
komposisi
al-Qur'ân
adalah
ciptaan
Rasulullah
saw.
Padahal,
mereka
sendiri
tidak
mampu
membuat
sesuatu
yang
serupa
dengan
surat
al-Qur'ân
yang
paling
pendek
sekalipun.
Selanjutnya,
secara
berturut-
turut
disebutkan
bahwa
Allah
menerima
pertobatan
orang-orang
Mukmin,
hikmah
pembagian
rezeki
menurut
ukuran
yang
sangat
teliti.
Bagaimana,
misalnya,
Allah
tidak
membuat
semua
orang
menjadi
kaya
raya
karena,
dengan
begitu,
mereka
semua
akan
sombong.
Begitu
juga
sebaliknya,
Allah
juga
tidak
membuat
semua
orang
menjadi
miskin
karena,
jika
demikian,
mereka
semua
akan
menderita.
Ada
yang
dijadikan
kaya
dan
ada
pula
yang
dijadikan
miskin.
Setelah
itu
semua,
surat
ini
berturut-turut
menerangkan
betapa
besarnya
manfaat
hujan,
penjelasan
tentang
bukti-bukti
kekuasaan
Allah
di
alam
raya,
dan
penjelasan
bahwa
setiap
musibah
yang
terjadi
di
dunia
disebabkan
oleh
perbuatan
maksiat.
Kemudian
disebutkan
sekali
lagi,
kali
ini
dengan
gaya
yang
berbeda,
penjelasan
tentang
keadaan
masing-masing
dari
kelompok
Mukmin
dan
pelaku
pendustaan
di
akhirat,
bahwa
para
pendusta
itu
akan
sangat
terhina.
Hal
ini
lalu
diikuti
dengan
anjuran
untuk
bergegas
melakukan
kebaikan
selagi
belum
habis
kesempatan,
sebelum
selanjutnya
memberikan
penawar
hati
kepada
Nabi
Muhammad
saw.
Terakhir,
surat
ini
menjelaskan
kekuasaan
Allah
untuk
memberi
anak
perempuan,
laki-laki,
kedua-duanya,
atau
bahkan
untuk
tidak
memberi
anak
sama
sekali
kepada
siapa
saja
yang
Dia
kehendaki.
Disebutkan
pula
cara-cara
Allah
dalam
berbicara
dengan
para
nabi-Nya.
Akhirnya
surat
ini
ditutup
dengan
penjelasan
tentang
jalan
yang
benar
dan
lurus
yang
harus
diikuti.]]
Hâ,
Mîm.
'Ain,
Sîn,
Qâf.
Seperti
gaya
al-Qur'ân
dalam
mengawali
beberapa
suratnya,
surat
ini
pun
diawali
dengan
lima
huruf
fonemis.
]
-
Interprétation de ( Ash-Shura 1 )
[
حم
]
-
الشورى 1
Concernant la traduction
Ayah | 4273
Auteur | Muhammad Quraish Shihab et al.
Langue | Indonesian
#31
Interprétation de
( Ta-ha 1 )
dans Indonesian par Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[20
~
THAHA
Pendahuluan:
Makkiyyah,
135
ayat
~
Seluruh
ayat,
yang
berjumlah
135,
dalam
surat
ini
diturunkan
di
Mekah,
kecuali
ayat
130
dan
131.
Surat
ini
dimulai
dengan
penyebutan
dua
huruf
yang
digunakan
untuk
menunjukkan
kemukjizatan
al-Qur'ân
dan
untuk
menarik
perhatian
orang-orang
yang
mendengarnya.
Setelah
itu,
dijelaskan
kedudukan
al-Qur'ân
yang
mulia
dan
terhormat
karena
diturunkan
oleh
Allah
swt.,
Sang
Penguasa
langit
dan
bumi
yang
mengetahui
semua
rahasia.
Selanjutnya,
dijelaskan
kisah
Nabi
Mûsâ
dengan
Fir'aun,
awal
mula
diutusnya
Mûsâ,
permohonan
Mûsâ
agar
Hârûn
dijadikan
penolong
dan
pembantunya,
serta
keadaan
mereka
berdua
saat
bertemu
dengan
Fir'aun
setelah
sebelumnya
mereka
merasa
takut
bertemu
karena
kezalimannya.
Di
sela-sela
itu
Allah
menjelaskan
perjalanan
hidup
Nabi
Mûsâ
a. s.
Dalam
surat
ini,
juga
dipaparkan
dialog
yang
terjadi
antara
Mûsâ
dengan
Fir'aun
dan
Mûsâ
dengan
para
ahli
sihir,
kekhawatiran
Mûsâ
akan
kalah
di
hadapan
para
penyihir,
tongkat
Mûsâ
yang
berubah
menjadi
ular
dan
menelan
semua
tali
yang
mereka
lemparkan,
sikap
akhir
para
tukang
sihir
yang
menyatakan
beriman
dan
penyiksaan
Fir'aun
terhadap
mereka.
Selain
itu,
diceritakan
pula
kisah
Mûsâ
dan
Banû
Isrâ'îl
yang
selamat
dari
kejaran
Fir'aun
yang
tenggelam
ketika
mengikuti
mereka
setelah
air
laut
terbelah,
sampai
ke
bukit
Thûr.
Disebutkan
bahwa
ketika
di
sana,
Mûsâ
meninggalkan
kaumnya
guna
bermunajat
kepada
Tuhan,
lalu
Sâmiriy
menghasut
mereka
agar
menyembah
patung
anak
lembu
yang
terbuat
dari
emas.
Patung
tersebut
dapat
menimbulkan
suara
akibat
angin
yang
masuk
ke
dalam
rongga
patung
itu.
Nabi
Mûsâ
murka
dengan
kejadian
itu,
kemudian
menarik
kepala
Hârûn.
Kemudian,
dalam
surat
ini
diterangkan
juga
kesudahan
nasib
yang
menimpa
Sâmiriy.
Allah
mengisyaratkan
agar
kisah
Mûsâ
dan
kisah-kisah
lainnya
dapat
dijadikan
pelajaran.
Pada
bagian
akhir
surat
ini
terdapat
beberapa
wasiat
untuk
bersabar,
menjauhkan
diri
dari
hal-hal
yang
tidak
baik,
perintah
melaksanakan
salat,
kerancuan
tuntutan
orang-orang
musyrik
ketika
meminta
mukjizat
selain
al-Qur'ân
dan
petunjuk
Allah
tentang
hikmah
diutusnya
para
rasul.
Sebagai
khatimah,
surat
ini
ditutup
dengan
penjelasan
bahwa
orang-orang
kafir
akan
mendapat
siksa,
dan
orang-orang
Mukmin
akan
mendapat
pahala.]]
Thâ,
Hâ.
Allah
sengaja
mengawali
surat
ini
dengan
menyebut
dua
huruf
fonemis
itu,
seperti
pada
beberapa
surat
lain,
untuk
menantang
orang-orang
yang
ingkar,
di
samping
sebagai
isyarat
bahwa
al-Qur'ân
tersusun
dari
huruf-huruf
yang
mereka
gunakan
dalam
tutur
bahasa
mereka
sehari-hari.
Kendati
demikian,
mereka
tetap
tidak
mampu
mendatangkan
satu
surat
pendek
atau
beberapa
ayat
saja
yang
serupa
dengan
surat
dan
ayat
al-Qur'ân.
]
-
Interprétation de ( Ta-ha 1 )
[
طه
]
-
طه 1
Concernant la traduction
Ayah | 2349
Auteur | Muhammad Quraish Shihab et al.
Langue | Indonesian
«
1
2
3
4
×
F.A.Q.
Voir
ce lien
.
×
Aide
Recherche dans un verset quranique
Recherche exacte
رب
فأسقيناكموه
Recherche de phrase
"رب العالمين"
"رسول الله"
Relations logiques
الصلاة + الزكاة
سميع | بصير
Caractères génériques
*نبي*
نعم؟
Champs
سورة:يس
سجدة:نعم
Intervalles
رقم_السورة:[1 الى 5] + الله
Vocalisation partielle
آية_:'مَن'
آية_:'المَلكُ'
Propriétés du mot
{قول،اسم}
{ملك،فعل}
Dérivations
>>ملك
>ملك
Translitération de Buckwalter
qawol
Allah
Recherche dans les traductions
Recherche exacte
god
time
Recherche de phrase
"the Lord Of The Creation"
"seven heavens"
Relations logiques
prayer AND charity
prayer OR charity
Caractères génériques
pray*
produc?
Champs
lang:fr
author:Shakir