periode waktu pelaksanaan (0,00369 Kedua)
  • Hasil: ( 1
  • Ke 10
  • Dari 10
  • )
#1

Interpretation of ( Al-Kahf 5 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Mereka dan pendahulu-pendahulu mereka sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Alangkah besarnya kebohongan yang mereka lontarkan dari mulut mereka! Sesungguhnya apa yang mereka katakan itu benar-benar merupakan kebohongan yang besar. ] - Interpretation of ( Al-Kahf 5 )

[ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا ] - الكهف 5

Tentang terjemah Ayat | 2145 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#2

Interpretation of ( Yusuf 107 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Apakah mereka mempunyai perjanjian untuk tidak disiksa, sehingga merasa terjamin selamat dan aman dari siksa dan hukuman Allah seperti yang Allah lakukan kepada pendahulu-pendahulu mereka sebelumnya? Atau, apakah mereka merasa aman dari kiamat yang akan datang secara tiba-tiba, sedangkan mereka dalam keadaan kufur dan syirik, kemudian berakhir dengan masuk neraka? ] - Interpretation of ( Yusuf 107 )

[ أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ] - يوسف 107

Tentang terjemah Ayat | 1703 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#3

Interpretation of ( Sad 7 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Kami tidak pernah mendengar ajaran tauhid seperti ini dalam agama para pendahulu yang kami ketahui. Ini tidak lain hanyalah suatu kebohongan belaka. ] - Interpretation of ( Sad 7 )

[ مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي الْمِلَّةِ الْآخِرَةِ إِنْ هَذَا إِلَّا اخْتِلَاقٌ ] - ص 7

Tentang terjemah Ayat | 3977 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#4

Interpretation of ( An-Nahl 83 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Berpalingnya orang-orang kafir dari Islam itu bukan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka bahwa Allah adalah sumber segala karunia yang mereka nikmati. Mereka hanya meniru ulah para pendahulu yang ingkar dan enggan bersyukur. Begitulah kenyataannya, sehingga sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang ingkar. ] - Interpretation of ( An-Nahl 83 )

[ يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ ] - النحل 83

Tentang terjemah Ayat | 1984 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#5

Interpretation of ( Hud 95 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Selesailah ihwal mereka dan lenyaplah jejak mereka. Seakan-akan mereka tidak pernah tinggal di negeri itu. Ihwal mereka menyiratkan sesuatu yang harus diperhatikan dan diambil pelajarannya oleh setiap orang yang berakal. Ingat, penduduk Madyan dihancurkan dan dijauhkan dari rahmat Allah seperti pendahulu mereka, kaum Tsamûd. ] - Interpretation of ( Hud 95 )

[ كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا أَلَا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ ] - هود 95

Tentang terjemah Ayat | 1568 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#6

Interpretation of ( Ash-Shura 14 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Para pengikut rasul-rasul terdahulu tidak memperselisihkan agama, kecuali setelah mengetahui hakikatnya. Perbuatan mereka itu didasari oleh sikap memusuhi dan saling dengki antarsesama mereka. Kalau saja bukan karena janji Allah, yang telah ditetapkan sejak azali, untuk menunda azab hingga datangnya hari kiamat, niscaya mereka akan dihancurkan. Orang-orang yang mewarisi kitab suci dari para pendahulu dan hidup pada zamanmu, betul-betul berada dalam keragu-raguan yang mendalam terhadap kitab suci mereka itu. Karenanya, mereka tidak memenuhi seruanmu. ] - Interpretation of ( Ash-Shura 14 )

[ وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ ] - الشورى 14

Tentang terjemah Ayat | 4286 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#7

Interpretation of ( Al-A'raf 100 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Apakah orang-orang yang meneruskan bangsa-bangsa terdahulu lupa akan ketentuan Allah yang berlaku untuk mereka, bahwa sikap Kami terhadap mereka sama seperti terhadap para pendahulu mereka? Yaitu, mereka semua tunduk kepada kehendak Kami. Jika Kami berkehendak menyiksa mereka karena dosa, maka niscaya kami siksa mereka seperti yang lainnya. Kami kunci hati mereka karena kelewat rusak sehingga tidak bisa lagi menerima petunjuk. Dengan kunci dan penutup tersebut mereka tidak bisa mendengarkan nasihat untuk dipahami dan dipetik pelajarannya. ] - Interpretation of ( Al-A'raf 100 )

[ أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ ] - الأعراف 100

Tentang terjemah Ayat | 1054 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#8

Interpretation of ( Al-Anfal 54 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Tradisi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan nikmat-Nya sama seperti kebiasaan pengikut-pengikut Fir'aun dan orang-orang sebelum mereka. Demikian pula kelakuan mereka dalam mendustakan para rasul dan tanda-tanda kerasulan mereka. Itulah kemiripan antara kedua kaum itu: masing-masing bersikeras mempertahankan sikap seperti itu, dan masing-masing juga akan mendapat hukuman tersendiri. Jika kaum pendahulu itu disambar petir dan dihempas angin, maka pengikut Fir'aun ditenggelamkan di laut. Dan mereka pantas menerima hukuman itu karena telah menganiaya diri sendiri. ] - Interpretation of ( Al-Anfal 54 )

[ كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ ] - الأنفال 54

Tentang terjemah Ayat | 1214 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#9

Interpretation of ( Al-An'am 25 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Di antara mereka ada yang mendengarkanmu saat kamu membaca al-Qur'ân bukan untuk memahami dan menjadikannya sebagai petunjuk, tetapi untuk mencari kelemahan dan celah untuk mengejeknya. Oleh sebab itu, mereka Kami buat tidak bisa memanfaatkan akal pikiran dan pendengaran mereka. Akal mereka seolah-olah berada dalam bungkusan yang membuat mereka tidak dapat mengetahui sesuatu dengan semestinya. Di telinga mereka seolah-olah terdapat penutup yang menghalangi mereka dari mendengar al-Qur'ân. Jika mereka melihat semua dalil, mereka tidak mempercayainya. Hingga, ketika mereka mendatangimu untuk berdebat dengan cara yang tidak benar, orang-orang kafir--karena didorong oleh kekufuran mereka--mengatakan, "Ini hanyalah kebatilan-kebatilan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu di dalam hatimu." ] - Interpretation of ( Al-An'am 25 )

[ وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ ] - الأنعام 25

Tentang terjemah Ayat | 814 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#10

Interpretation of ( An-Nisa' 153 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Orang-orang Yahudi yang ingkar meminta kepadamu, wahai Rasulullah, untuk mendatangkan bukti yang membenarkan kenabianmu dengan mendatangkan kepada mereka kitab suci khusus yang turun dari langit, membuktikan kebenaran kerasulanmu dan mengajak mereka beriman dan menaatimu. Kalau permintaan mereka semakin banyak, kamu tidak perlu terburu-buru untuk memenuhinya. Sebab, para pendahulu mereka telah meminta yang lebih besar dari itu kepada Nabi Mûsâ dengan mengatakan, "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Allah menurunkan siksa berupa petir yang menyambar dan memusnahkan mereka karena kezaliman yang mereka perbuat. Kemudian ingatlah dosa mereka yang lebih besar dan lebih buruk dari itu, yaitu menjadikan anak sapi sebagai tuhan selain Allah setelah mereka menyaksikan bukti yang diperlihatkan Nabi Mûsâ kepada Fir'aun dan kaumnya. Kemudian Allah memberi ampunan setelah mereka bertobat kepada-Nya, dan Allah telah menguatkan Nabi Mûsâ dengan bukti yang nyata. ] - Interpretation of ( An-Nisa' 153 )

[ يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَنْ ذَلِكَ وَآتَيْنَا مُوسَى سُلْطَانًا مُبِينًا ] - النساء 153

Tentang terjemah Ayat | 646 Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian