Ayat-Ayat
Terjemah-terjemah
Indonesian
العربيّة
English
français
日本語
Kurdish
Malay
Malayalam
Türkçe
español
Português
Telusur cepat
periode waktu pelaksanaan (0,00384 Kedua)
Hasil: ( 21
Ke 22
Dari 22
)
«
1
2
3
#21
Interpretation of
( Ta-ha 1 )
in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[20
~
THAHA
Pendahuluan:
Makkiyyah,
135
ayat
~
Seluruh
ayat,
yang
berjumlah
135,
dalam
surat
ini
diturunkan
di
Mekah,
kecuali
ayat
130
dan
131.
Surat
ini
dimulai
dengan
penyebutan
dua
huruf
yang
digunakan
untuk
menunjukkan
kemukjizatan
al-Qur'ân
dan
untuk
menarik
perhatian
orang-orang
yang
mendengarnya.
Setelah
itu,
dijelaskan
kedudukan
al-Qur'ân
yang
mulia
dan
terhormat
karena
diturunkan
oleh
Allah
swt.,
Sang
Penguasa
langit
dan
bumi
yang
mengetahui
semua
rahasia.
Selanjutnya,
dijelaskan
kisah
Nabi
Mûsâ
dengan
Fir'aun,
awal
mula
diutusnya
Mûsâ,
permohonan
Mûsâ
agar
Hârûn
dijadikan
penolong
dan
pembantunya,
serta
keadaan
mereka
berdua
saat
bertemu
dengan
Fir'aun
setelah
sebelumnya
mereka
merasa
takut
bertemu
karena
kezalimannya.
Di
sela-sela
itu
Allah
menjelaskan
perjalanan
hidup
Nabi
Mûsâ
a. s.
Dalam
surat
ini,
juga
dipaparkan
dialog
yang
terjadi
antara
Mûsâ
dengan
Fir'aun
dan
Mûsâ
dengan
para
ahli
sihir,
kekhawatiran
Mûsâ
akan
kalah
di
hadapan
para
penyihir,
tongkat
Mûsâ
yang
berubah
menjadi
ular
dan
menelan
semua
tali
yang
mereka
lemparkan,
sikap
akhir
para
tukang
sihir
yang
menyatakan
beriman
dan
penyiksaan
Fir'aun
terhadap
mereka.
Selain
itu,
diceritakan
pula
kisah
Mûsâ
dan
Banû
Isrâ'îl
yang
selamat
dari
kejaran
Fir'aun
yang
tenggelam
ketika
mengikuti
mereka
setelah
air
laut
terbelah,
sampai
ke
bukit
Thûr.
Disebutkan
bahwa
ketika
di
sana,
Mûsâ
meninggalkan
kaumnya
guna
bermunajat
kepada
Tuhan,
lalu
Sâmiriy
menghasut
mereka
agar
menyembah
patung
anak
lembu
yang
terbuat
dari
emas.
Patung
tersebut
dapat
menimbulkan
suara
akibat
angin
yang
masuk
ke
dalam
rongga
patung
itu.
Nabi
Mûsâ
murka
dengan
kejadian
itu,
kemudian
menarik
kepala
Hârûn.
Kemudian,
dalam
surat
ini
diterangkan
juga
kesudahan
nasib
yang
menimpa
Sâmiriy.
Allah
mengisyaratkan
agar
kisah
Mûsâ
dan
kisah-kisah
lainnya
dapat
dijadikan
pelajaran.
Pada
bagian
akhir
surat
ini
terdapat
beberapa
wasiat
untuk
bersabar,
menjauhkan
diri
dari
hal-hal
yang
tidak
baik,
perintah
melaksanakan
salat,
kerancuan
tuntutan
orang-orang
musyrik
ketika
meminta
mukjizat
selain
al-Qur'ân
dan
petunjuk
Allah
tentang
hikmah
diutusnya
para
rasul.
Sebagai
khatimah,
surat
ini
ditutup
dengan
penjelasan
bahwa
orang-orang
kafir
akan
mendapat
siksa,
dan
orang-orang
Mukmin
akan
mendapat
pahala.]]
Thâ,
Hâ.
Allah
sengaja
mengawali
surat
ini
dengan
menyebut
dua
huruf
fonemis
itu,
seperti
pada
beberapa
surat
lain,
untuk
menantang
orang-orang
yang
ingkar,
di
samping
sebagai
isyarat
bahwa
al-Qur'ân
tersusun
dari
huruf-huruf
yang
mereka
gunakan
dalam
tutur
bahasa
mereka
sehari-hari.
Kendati
demikian,
mereka
tetap
tidak
mampu
mendatangkan
satu
surat
pendek
atau
beberapa
ayat
saja
yang
serupa
dengan
surat
dan
ayat
al-Qur'ân.
]
-
Interpretation of ( Ta-ha 1 )
[
طه
]
-
طه 1
Tentang terjemah
Ayat | 2349
Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al.
Bahasa | Indonesian
#22
Interpretation of
( Al-Baqarah 1 )
in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al.
- id
[
[[2
~
AL-BAQARAH
(SAPI)
Pendahuluan:
Madaniyyah,
286
ayat
~
Surat
yang
termasuk
dalam
kelompok
Madaniyyah
yang
diturunkan
di
Madinah
setelah
hijrah
ini,
adalah
surat
terpanjang
di
antara
seluruh
surat
al-Qur'ân.
Surat
ini
mulai
memerinci
hal-hal
yang
disebutkan
secara
singkat
dan
global
pada
surat
sebelumnya
(al-Fâtihah).
Pada
surat
ini,
misalnya,
selain
ditegaskan
bahwa
al-Qur'ân
adalah
sumber
petunjuk
kebenaran,
juga
disebut
ihwal
orang-orang
yang
memperoleh
keridaan
Allah
dan
orang-orang
yang
mendapatkan
kemurkaan-Nya,
yaitu
golongan
kafir
dan
munafik.
Setelah
penegasan
bahwa
al-Qur'ân
adalah
kitab
petunjuk
yang
tidak
diragukan
kebenarannya,
pada
surat
ini
mulai
dibicarakan
tiga
kelompok
manusia,
yaitu
kelompok
Mukmin,
kafir
dan
munafik,
seraya
mengajak
umat
manusia
untuk
menyembah
Allah
semata
dengan
memberi
ancaman
bagi
orang
kafir
dan
kabar
gembira
bagi
orang
Mukmin.
Kemudian,
surat
ini
secara
khusus
berbicara
mengenai
Banû
Isrâ'îl
dan
mengajak
mereka
untuk
kembali
kepada
kebenaran.
Mereka
diingatkan
tentang
hari-hari
Allah,
tentang
kejadian-kejadian
yang
menimpa
mereka
ketika
menyertai
Mûsâ
a.
s.,
tentang
Ibrâhîm
dan
Ismâ'îl
a. s.
yang
membangun
Ka'bah.
Di
sela-sela
pembicaraan
mengenai
kisah
Banû
Isrâ'îl
yang
cukup
panjang
hingga
hampir
mencapai
setengah
isi
surat,
seringkali
didapati
ajakan
kepada
orang-orang
Mukmin
untuk
mengambil
pelajaran
dari
apa
yang
telah
menimpa
orang-orang
Yahudi
dan
Nasrani
itu.
Selanjutnya,
pembicaraan
beralih
kepada
Ahl
al-Qur'ân
(orang-orang
Mukmin)
dengan
mengingatkan
kesamaan
antara
umat
Mûsâ
a. s.
dan
umat
Muhammad
saw.
yang
berasal
dari
keturunan
Ibrâhîm
a. s.
Disebut
pula
ihwal
kiblat
dan
sebagainya,
lalu
diutarakan
pula
tentang
tauhid
dan
tanda-tanda
kemahaesaan
Allah,
tentang
syirik,
tentang
makanan
yang
diharamkan
dan
penegasan
bahwa
hanya
Allahlah
yang
berhak
menghalalkan
dan
mengharamkan
sesuatu.
Beberapa
prinsip
kebajikan
juga
dijelaskan
dalam
surat
ini,
seperti
hukum
puasa,
wasiat,
larangan
memakan
harta
secara
tidak
benar,
hukum
kisas,
hukum
perang,
manasik
haji,
larangan
meminum
khamar
dan
berjudi,
hukum
nafkah,
larangan
riba,
hukum
jual
beli
dan
utang
piutang,
hukum
nikah,
talak,
idah,
dan
sebagainya.
Masalah
tauhid,
kenabian
dan
hari
kebangkitan
yang
merupakan
pokok-pokok
akidah,
juga
disebutkan
dalam
surat
ini.
Sebagai
khatimah,
surat
ini
ditutup
dengan
doa
orang-orang
Mukmin
agar
Allah
memberi
pertolongan
dan
kemenangan
kepada
mereka.
Ada
beberapa
kaidah
yang
dapat
dipetik
dari
surat
ini,
antara
lain,
bahwa:
a.
hanya
dengan
mengikuti
jalan
Allah
dan
melaksanakan
ajaran-ajaran
agama-Nya,
umat
manusia
akan
dapat
mencapai
kebahagiaan
dunia
dan
akhirat;
b.
tidak
selayaknya
orang
yang
berakal
mengajak
orang
lain
kepada
kebenaran
dan
kebajikan,
sedangkan
ia
tidak
melakukannya;
c.
wajib
hukumnya
mendahulukan
kebaikan
daripada
kejahatan
dan
membuat
suatu
prioritas
dengan
melakukan
yang
terbaik
dari
yang
baik;
d.
pokok-pokok
ajaran
agama
ada
tiga,
yaitu
beriman
kepada
Allah,
beriman
kepada
hari
kebangkitan
dan
melakukan
amal
salih.
Dan
bahwa
ganjaran
itu
diperoleh
atas
dasar
keimanan
dan
amal
sekaligus;
e.
syarat
keimanan
adalah
tunduk
dan
pasrah
kepada
apa-apa
yang
dibawa
oleh
Rasul;
f.
bahwa
orang-orang
non
Muslim
tidak
akan
merasa
puas
sampai
orang-orang
Islam
mengikuti
agama
mereka;
g.
kekuasaan
yang
benar
dalam
agama,
harus
berada
di
tangan
orang-orang
yang
beriman
dan
orang-orang
yang
berlaku
adil,
bukan
di
tangan
orang-orang
kafir
dan
zalim;
h.
beriman
kepada
agama
Allah
sebagaimana
yang
diturunkan-Nya,
mengarah
kepada
kesatuan
dan
persatuan,
sementara
meninggalkan
petunjuk-Nya
akan
menimbulkan
perselisihan
dan
perpecahan;
i.
perkara-perkara
yang
terpuji
bisa
dicapai
dengan
kesabaran
dan
salat.
Bahwa
taqlîd
(mengikuti
pendapat
orang
lain
tanpa
mengetahui
dasarnya)
adalah
tidak
benar
dan
dapat
menimbulkan
kebodohan
dan
kefanatikan;
j.
Allah
Swt.
menghalalkan
bermacam-macam
makanan
yang
baik
kepada
hamba-Nya
dan
mengharamkan
dalam
jumlah
terbatas
hal-hal
yang
kotor.
Siapa
pun
selain
Allah
tidaklah
berhak
menentukan
haram
halalnya;
k.
sesuatu
yang
diharamkan
dapat
menjadi
halal
bagi
orang
yang
dalam
keadaan
terpaksa,
karena
keadaan
darurat
dapat
menghalalkan
sesuatu
yang
dilarang
dalam
batas-batas
tertentu;
l.
agama
ditegakkan
atas
dasar
kemudahan
dan
menghilangkan
kesulitan.
Allah
tidak
membebani
manusia
sesuatu
di
atas
kemampuannya;
m.
menjerumuskan
diri
sendiri
ke
dalam
kehancuran
haram
hukumnya;
n.
untuk
mencapai
sesuatu
tujuan,
seseorang
harus
menempuh
jalan
yang
akan
mengarah
kepadanya
(hukum
sebab
akibat);
o.
pemaksaan
dalam
beragama
tidak
dibenarkan;
p.
berperang
melawan
musuh
diperintahkan
untuk
membela
diri,
demi
menjamin
kebebasan
beragama
dan
tegaknya
Islam
dalam
masyarakat;
q.
seorang
Muslim
boleh
mengejar
kebahagiaan
di
dunia
sebagaimana
ia
melaksanakan
kewajibannya
demi
kebahagiaan
di
akhirat;
r.
sesungguhnya
sadd
al-dzarâ'i'
(mencegah
perbuatan-perbuatan
yang
mengarah
kepada
perbuatan
haram)
dan
pencapaian
maslahat,
merupakan
maqâshid
syar'iyyah
(tujuan-tujuan
umum
syariat
Islam);
s.
keimanan
dan
kesabaran
merupakan
faktor
penyebab
kemenangan
minoritas
yang
adil
atas
mayoritas
yang
tiran;
t.
memakan
harta
orang
lain
dengan
cara
yang
tidak
dibenarkan
adalah
haram
hukumnya;
u.
ganjaran
seseorang
ditentukan
oleh
amal
perbuatannya
sendiri,
bukan
amal
perbuatan
orang
lain;
v.
Hikmah
al-tasyrî'
(falsafah
hukum
Islam)
dapat
dibuktikan
oleh
akal
sehat,
karena
hukum
Islam
mengandung
kebenaran,
keadilan
dan
maslahat
manusia.]]
Alif,
Lâm,
Mîm.
Allah
Swt.
memulai
dengan
huruf-huruf
eja
ini
untuk
menunjukkan
mukjizat
al-Qur'ân,
karena
al-Qur'ân
disusun
dari
rangkaian
huruf-huruf
eja
yang
digunakan
dalam
bahasa
bangsa
Arab
sendiri.
Meskipun
demikian,
mereka
tidak
pernah
mampu
untuk
membuat
rangkaian
huruf-huruf
itu
menjadi
seperti
al-Qur'ân.
Huruf-huruf
itu
gunanya
untuk
menarik
perhatian
pendengarnya
karena
mengandung
bunyi
yang
berirama.
]
-
Interpretation of ( Al-Baqarah 1 )
[
الم
]
-
البقرة 1
Tentang terjemah
Ayat | 8
Penulis | Muhammad Quraish Shihab et al.
Bahasa | Indonesian
«
1
2
3
×
Pertanyaan
Lihat
Tautan ini
.
×
Bantuan
Cari di Ayat Al-Quran
Cari identik
رب
فأسقيناكموه
Mencari Berdasarkan Kalimat
"رب العالمين"
"رسول الله"
Hubungan logis
الصلاة + الزكاة
سميع | بصير
Mencari text di direktori yang tidak dapat diperkirakan
*نبي*
نعم؟
Bidang
سورة:يس
سجدة:نعم
jarak waktu
رقم_السورة:[1 الى 5] + الله
Memberi harakat sebagian
آية_:'مَن'
آية_:'المَلكُ'
kata sifat
{قول،اسم}
{ملك،فعل}
asal mula
>>ملك
>ملك
Buckwalter Transliteration
qawol
Allah
Cari di terjemah Al-Quran
Cari identik
god
time
Mencari Berdasarkan Kalimat
"the Lord Of The Creation"
"seven heavens"
Hubungan logis
prayer AND charity
prayer OR charity
Mencari text di direktori yang tidak dapat diperkirakan
pray*
produc?
Bidang
lang:fr
author:Shakir